Konsep sumber
belajar, media pembelajaran dan alat peraga, kadang kali masih simpang siur. Sehingga
kita terkadang bingung memilah, mana sumber belajar, media pembelajaran, maupun
alat peraga. Jika seorang guru matematika memegang Kerangka Kubus, maka timbul
pertanyaan, apakah kerangka kubus, sumber belajar, mediapembelajaran, ataukah
alat peraga.
Untuk memahami perbedaan antara Sumber Belajar,
Media Pembelajaran, dan Alat Peraga, baiklah penulis postingkan konsep
masing-masing yang penulis ambil dari berbagai sumber di jagad maya,
1. Sumber Belajar
Suatu pandangan yang keliru jika sumber belajar berarti di
luar apa yang dimiliki guru, atau siswa. Guru merupakan sumber belajar
yang utama, yaitu dengan segala kemampuan, wawasan keilmuan, keterampilan dan
pengetahuan yang luas, maka segala informasi pembelajaran dapat diperoleh dari
guru tersebut. Siswa, siswa memiliki sejumlah variasi aktivitas belajar,
pengalaman belajar, pengetahuan dan keterampilan, maka dalam konteks tertentu
apa yang terdapat pada diri siswa apat dijadikan sebagai sumber belajar dalam
mempelajari suatu pengalaman-pengalaman belajar yang baru.
Sumber belajar pada dasarnya banyak sekali baik yang
terdapat di lingkungan kelas, sekolah, sekitar sekolah bahkan di masyarakat,
keluarga, di pasar, kota,desa, hutan dan sebagainya. Yang perlu dipahami dalam
hal ini adalah masalah pemanfaatannya yang akan tergantung kepada kreativitas
dan budaya mengajar guru atau pendidika itu sendiri.
Vernon S. Gerlach & Donald P. Ely (1971)
menegaskan pada awalnya terdapat jenis sumber belajar yaitu manusia,
bahan, lingkungan, alat dan perlengkapan, serta aktivitas.
a. Manusia
Manusia dapat dijadikan sebagai sumber belajar, peranannya
sebagai sumber belajar dapat dibagi ke dalam dua kelompok. Kelompok pertama
adalah manusia atau orang yang sudah dipersiapkan khusus sebagai sumber belajar
melalui pendidikan yang khusus pula, seperti guru, konselor, administrator
pendidikan, tutor dan sebagainya. Kelompok Kedua yaitu manusia atau orang yang
tidak dipersiapkan secara khusus untuk menjadi seorang nara sumber akan
tetapi memiliki keahlian yang mempunyai kaitan erat dengan program
pembelajaran yang akan disampaikan, misalnya dokter, penyuluh kesehatan,
petani, polisi dan sebagain
b. Bahan
Bahan yang
dimaksud adalah segala sesuatu yang membawa pesan/ informasi untuk
pembelajaran. Baik pesan itu dikemas dalam bentuk buku paket, video,
film, bola dunia, grafik, CD interaktif dan sebagainya. Kelompok ini biasany
disebut dengan media pembelajaran. Demikian halnya dengan bahan ini, bahwa
dalam penggunaannya untuk suatu proses pembelajaran dapat dibedakan menjadi du
akelompok yaitu bahan yang didesain khusus untuk pembelajaran, dan ada juga
bahan/media yang dimanfaatkan untuk memberikan penjelasan materi pembelajaran
yang relevan.
c. Lingkungan
Lingkungan yang
dimaksud adalah lingkungan yang mampu memberikan pengkondisian belajar. Lingkungan
ini juga di bagi dua kelompok yaitu lingkungan yang didesain khusus untuk
pembelajaran, seperti laboratorium, kelas dan sejenisnya. Sedangkan
lingkungan yang dimanfaatkan untuk mendukung keberhasilan penyampaian materi
pembelajaran, di antaranyai lingkungan museum, kebun binatang dan sejenisnya.
d. Alat dan
perlengkapan
Sumber belajar
dalam bentuk alat atau perlengkapan adalah alat dan perlengkapan yang
dimanfaatkan untuk produksi atau menampilkan sumber-sumber belajar lainnya.
Seperti TV untuk membuat program belajar jarak jauh, komputer untuk
membuat pembelajaran berbasis komputer, tape recorder untuk membuat program
pembelajaran audio dalam pelajaran bahasa Inggris, terutama untuk
menyampaikan informasi pembelajaran mengenai listening (mendengarkan), dan
sejenisnya.
e. Aktivitas
Biasanya
aktivitas yang dapat diajdikan sumber belajar adalah aktivitas yang mendukung
pencapaian tujuan pembelajaran, di mana didalamnya terdapat perpaduan antara
teknik penyajian dengan sumber belajar lainnya yang memudahkan siswa
belajar. Seperti aktivitas dalam bentuk diskusi, mengamati, belajar
tutorial, dan sejenisnya.
2. Media
Pembelajaran
Media
pembelajaran secara umum adalah alat
bantu proses belajar mengajar.
Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pebelajar sehingga dapat
mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam
mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia dan metode yang
dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran /
pelatihan.
Sedangkan menurut Briggs (1977) media pembelajaran adalah
sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film,
video dan sebagainya. Kemudian menurut National Education Associaton(1969)
mengungkapkan bahwa media
pembelajaranadalah sarana komunikasi dalam bentuk
cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras.
Posisi media pembelajaran. Oleh karena proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan
berlangsung dalam suatu sistem, maka media pembelajaran menempati posisi
yang cukup penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran.
Tanpa media, komunikasi tidak akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai
proses komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara optimal. Media
pembelajaran adalah komponen integral dari sistem pembelajaran
Dari pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah
segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran,
perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses
belajar pada diri peserta didik.
Menurut Edgar Dale, dalam dunia pendidikan,
penggunaan media pembelajaran seringkali
menggunakan prinsip Kerucut Pengalaman, yang membutuhkan media seperti buku
teks, bahan belajar yang dibuat oleh guru dan “audio-visual”.
Ada
beberapa jenis media pembelajaran, diantaranya
Media Visual : grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun,
Media Audial : radio, tape recorder,
laboratorium bahasa, dan sejenisnya
Projected still media : slide; over head projektor (OHP), in
focus dan sejenisnya
Projected motion media : film, televisi, video (VCD, DVD, VTR), komputer dan sejenisnya.
Pada hakikatnya bukan media pembelajaran itu
sendiri yang menentukan hasil belajar. Ternyata keberhasilan menggunakan media
pembelajaran dalam proses pembelajaran untuk
meningkatkan hasil belajar tergantung pada (1) isi pesan, (2) cara menjelaskan
pesan, dan (3) karakteristik penerima pesan. Dengan demikian dalam memilih dan
menggunakan media, perlu diperhatikan ketiga faktor tersebut. Apabila
ketiga faktor tersebut mampu disampaikan dalammedia pembelajaran tentunya
akan memberikan hasil yang maksimal.
Ada beberapa tujuan menggunakan media
pembelajaran, diantaranya yaitu :
– mempermudah proses belajar-mengajar
– meningkatkan efisiensi belajar-mengajar
– menjaga relevansi
dengan tujuan belajar
– membantu
konsentrasi mahasiswa
– Menurut Gagne :
Komponen sumber belajar yang dapat merangsang siswa untuk belajar
– Menurut Briggs :
Wahana fisik yang mengandung materi instruksional
– Menurut Schramm :
Teknologi pembawa informasi atau pesan instruksional
– Menurut Y. Miarso :
Segala sesuatu yang dapat merangsang proses belajar siswa
Tidak diragukan lagi bahwa semua media itu perlu dalam pembelajaran. Kalau sampai
hari ini masih ada guru yang belum menggunakan media, itu hanya perlu satu hal
yaitu perubahan sikap. Dalam memilih media pembelajaran,
perlu disesuaikan dengan kebutuhan, situasi dan kondisi masing-masing. Dengan
perkataan lain, media yang terbaik adalah media yang ada. Terserah kepada guru
bagaimana ia dapat mengembangkannya secara tepat dilihat dari isi, penjelasan
pesan dan karakteristik siswa untuk menentukan media pembelajaran tersebut.
Dalam media
pembelajaran terdapat dua unsur yang terkandung , yaitu (a) pesan atau bahan
pengajaran yang akan disampaikan atau perangkat lunak, dan (b) alat penampil
atau perangkat keras. Sebagaii contoh guru akan mengajarkan
bagaimana urutan gerakan melakukan sholat. Kemudian guru tersebut
menuangkan ide-idenya dalam bentuk gambar ke dalam selembar kertas, ia menggambarkan
setiap gerakan sholat tersebut dalam kertas tersebut, saat di kelas ia
menjelaskannya kepada siswa bagaimana gerakan sholat tersebut dengan cara
memperlihatkan poster yang bergambarkan gerakan-gerakan yang telah ia buat
sebelumnya. Kemudian siswapun melakukan gerakan sholati dengan apa yang
terdapat dalam poster tersebut. Dalam perkembangan selanjutnya poster ini
termasuk ke dalam media sederhana.
Dalam
perkembangannya dan pemanfaatannya media pembelajaran ini dapat dibagi
berdasarkan jenisnya, daya liputnya, bahan pembuatannya, yaitu sebagai berikut
:
3. Alat Peraga
Kata kunci
dalam memahami alat peraga dalam konteks pembelajaran adalah Nilai
Manfaat , dalam arti segala sesuatu alat yang dapat menunjang
keefektifan dan efesiensi penyampaian, pengembangan dan pemahaman informasi
atau pesan pembelajaran. Ada istilah lain dari alat peraga ini,
diantaranya sering disebut sebagai sarana belajar.
Sebagai
ilustrasi, misalnya Pak Budi akan mengajarkan bagaimana gambar dalam
televisi bisa terlihat di layar, maka Pak Budi membawa televisi ke kelas,
kemudian ia membukanya di depan kelas, kemudian menjelaskan satu-persatu fungsi
dari masing-masing komponen televisi tersebut kepada siswa sehingga siswa
memahami kenapa gambar terlihat pad alayar televisi. Dalam ilustrasi tersebut
kedudukan televisi adalah sebagai alat peraga , bukan sebagai media.
ESENSI DARI
SUMBER BELAJAR, MEDIA DAN ALAT PERAGA.
Pada dasarnya
baik sumber belajar, media maupun alat peraga memiliki esensi penting jika
ketiganya diintegrasikan dalam proses pembelajaran. Di mana esensi pentingnya
adalah informasi. Jadi informasi yang terkandung, yang
melalui, yang diolah, atau yang disampaikan, semuanya akan mempengaruhi
daya dukung keberhasilan ketiganya dalam upaya meningkatkan kualitas
pembelajaran yang dimaksud. Dengan kata lain ketiganya harus memperhatian
karakteristik dari informasi itu sendiri, dalam hal ini Santoso S. Hamodjoyo
(2001) menyatakannya, yaitu:
- Dimensi Accessibility (
Daya Jangkau/Akses Informasi)
Informasi yang
terdapat, atau dimuat dalam sumber belajra, media dan alat mestinya
memperhatikan daya jangkau. Hal ini menjadi masukan bagi pendidikan
bagaimana mampu menggunakan dan memanfaatkan sumber belajara media dan alat
peraga agar informasi pembelajaran dapat mencapai kualitas akses yang optimal.
- Dimensi Speed
(Kecepatan Informasi)
Penggunaan dan
pemanfaatan sumber belajar, media dan alat pera setidaknya harus mampu
menambah atau membantu atau menjembatani karakteristik informasi yang cepat,
akan tetapi mampu didengan cepat pula difahami oleh peserta didik dengan cepat
pula.
- Dimensi Amount
(Jumlah/ Kuantitas Informasi)
Keluasan dan
varisi informasi pembelajaran yang menyulitkan siswa untuk memahaminya, maka
diperlukan pula sumber, media, dan alat peraga yang mampu menampungnya. Dengan
demikian serumit apapun informasi pembelajran tertentu, maka dengan adanya
penggunaan dan pemanfaatan sumber belajar, media dan alat peraga yang
mendukung, maka informasi tersebut akan bisa diterima peserta didik
dengan sistematis.
- Dimensi Cognitive
Effectiveness (Keefektifan Memperoleh Pengetahuan)
Informasi yang
tepat, sesuai dengan objek yang dipelajari maka pencapaian pengetahuan yang
dibutuhkan akan dengan efektif dicapai melalui pemanfaatan sumber belajar,
media dan alat peraga. Kecenderungan informasi yang bersifat kognitif
akan kongkrit dan lebih bermakna jika menggunakan sumber belajar,
media atau alat peraga yang kongkrit.
- Dimensi Relevance
(Kesesuaian Informasi)
Informasi
pembelajaran yang sesuai kebutuhan siswa akan lebih bermakna dan akan lebih
lama tersimpan dalam memori peserta didik. Hal ini terutama akan cepat terwujud
jika informasi tersebut diperolehnya melalui pancaindera baik visual,
pendengaran maupun perabaan. Dalam kaitannya dengan hal tersbeut, maka sumber
belajar, media dan alat peraga yang digunakan perlu kiranya diperhatikan
relevansinya.
- Dimensi Motivating
(motivasi )
Informasi
yang terlahir dari proses berpikir manusia akan memiliki latar
belakang kebutuhan untuk keseimbangan berpikir. Jenis dan
bentuk informasi yang dikemas, atau yang terkandung dari sumber belajar,
media, dan alat peraga akan mampu memberikan motivasi bagi peserta didik
PEMILIHAN
DAN PEMBERDAYAAN SUMBER BELAJAR, MEDIA DAN ALAT PERAGA
Agar
sumber belajar, media dan alat peraga yang digunakan dalam proses
pembelajaran dapat mendukung pencapaian kualitas pembelajaran, maka perlu
diketahui beberapa patokan, acuan, kriteria atau prinsip masing-masing.
Demikian juga dalam melakukan pemberdayaannya maka seorang guru harus
memperhitungkan aspek-aspek yang mendukungnya.
a.
Pemilihan Sumber Belajar
Dalam pemilihan
sumber belajar tergantung kepada (1) motivasi; (2) kemampuan guru dalam
penggunaannya. Selanjutnya akan ditentukan berdasarkan :
- Program Pengajaran
- Kondisi Lingkungan
- Karakteristik siswa
- Karakteristik
sumber belajar
Kelima hal
tersebut harus menjadi patokan dalam memilih sumber belajar yang akan
dimanfaatkan dalam proses pembelajaran.
b. Pemilihan
Media Pembelajaran
Dalam pemilihan
media pembelajaran harus dikaitkan dengan : (1) kompetensi dasar; (2) strategi
pembelajaran; (3) sistem evaluasi yang digunakan. Prinsip Pemilihan
media: a) Tujuan Pemilihan; b)karakteristik media; 3)alternatif
pemilihan. Faktor yang perlu diperhatikan : 1) objektivitas;
2) program pengajaran; 3) Sasaran program (siswa); 4) situasi dan kondisi; 5)
kualitas teknis; 6) keefektifan dan efesiensi penggunaan. Kriteria
Pemilihan , mencakup:
- Topik menarik minat siswa.
- Materi dalam media penting bagi siswa.
- Relevan dengan kurikulum yang berlaku.
- Apakah materinya autentik dan aktual.
- Apakah fakta atau konsepnya benar.
- Format sistematis dan logis.
- Objektif orientasi kebutuhan siswa.
- Narasi, gambar, efek, warna dan sebagainya
memenuhi syarat kualitas.
- Bahasa, simbol dan ilustrasi cukup komunikatif.
- Sudah teruji daya dukungnya.
c.
Pemilihan Alat Peraga
Terdapat
kriteria yang perlu diperhatikan dalam pemilihan alat peraga untuk pembelajaran
masa kini terutama jika melihat karakteristik KBK, yaitu mencakup:
- kesesuaian alat pengajaran yang dipilih dengan
materi pengajaran atau jenis kegiatan yang akan dilakukan oleh
siswa;
- kemudahan dalam memperoleh alatnya dan kemudian
dalam perancangannya;
- kemudahan dalam penggunaannya;
- terjamin keamanan dalam penggunaannya;
- kemampuan dana;
- kemudahan dalam penyimpanan, pemeliharaan dan
sebagainya.
Pemberdayaan Sumber Belajar, Media dan Alat
Peraga
Dengan
ketersediaan ataupun hasil produksi, maka penggunaan sumber belajar, media dna
alat peraga tidak hanya dilakukan begitu saja dari waktu ke waktu. Untuk itu
perlu upaya pihak guru, sekolah, siswa, orang tua, komiter sekolah dan dewan
sekolah untuk melakukan upaya-upaya pemberdayaan kearah yang lebih optimal. Hal
ini sangat penting agar penggunaannya tidak monoton.
Asep Herry
(2002), mengemukakan beberapa contoh upaya pemberdayaan sumber belajar yang
mudah, murah dan efektif terhadap pencapaian tujuan pembelajaran, diantaranya :
- Barang Bekas (Babe), seperti bekas, bungkus
rokok, korek api, kertas, kotak bungkus, dan sebagainya dapat dimanfaatkan
dalam proses pembelajaran seperti dalam melakukan pembekalan keterampilan
dalam menghias, menggunting, dan kerjasama.
- Realitas (sekolah, rumah , pemukiman), misalnya
akan efektif dalam memberikan pengalaman tentang perjalanan siswa dari
rumah smapai ke sekolah.
- Benda yang mempunyai nilai khusus, dapat
digunakan untuk menyampaikan materi tentang perilaku, sikap dan moral
peserta didik yang nilai-nilainya diambil dari perlakukan mereka terhadap
benda-benda terebut.
Pemberdayaan
sumber belajar, media dan alat peraga dapat dilakukan pada tahapan :
- diawal pembelajaran
- selama proses pembelajaran
- akhir proses pembelajaran
- di luar waktu pembelajaran
Dalam
hubungannya dengan upaya memelihara sumber belajar, media dan alat peraga di
sekolah, maka perlu dilakukan kerjasama antara , guru dengan Kepala Sekolah dan
tenaga kependidikan lainnya, pengawas akademis, supervisor, orang tua, dewan
sekolah, bahkan siswa itu sendiri.
Semoga tulisan
singkat ini bermanfaat menmabah wawasan kita.
Sumber :
No comments:
Post a Comment